Komplek Perguruan Muhammadiyah Cabang Kebayoran Lama

SMA Muhammadiyah 18 Jakarta

PELOPOR DAN PELANGSUNG PENYEMPURNA AMANAH

Rabu, 30 Oktober 2013

IPM : Menjadi contoh bukan memberi contoh

Seperti yang teman - teman ketahui bahwa Menjadi kader - kader IPM merupakan suatu beban tersendiri untuk mampu menjaga dan membawa diri dihadapan khalayak banyak. Sesekali kita selalu dibicarakan oleh sekelompok orang tertentu baik itu sikap, bagaimana kerja kita dan bentuk prestasinya. Ada pula yang bahkan sampai menjelekkan nama IPM sendiri.

Tutunan dan beban inilah yang sebenarnya harus menjadi tolak ukur teman - teman, karena saat kita berada dalam suatu lingkungan dengan lingkungan tersebut mengetahui siapa kita, maka hal yang pertama kali mereka lihat pada diri kita adalah bagaimana mereka bersikap. Kebanyakan orang mampu memberikan nasihat yang baik, memberi semangat yang luar biasa mengebu - gebunya, tapi tidak mampu menjadi contoh, dalam artian apa yang dikatakannya tidak sesuai dengan kebenaran, bukankah ini sama saja seperti pendusta?

Oleh karena itu Sebelum memberi contoh jadikan dulu diri anda sebagai contoh untuk diri sendiri. Karena saaat kita melakukan sesuatu yang baik sebenarnya saat itulah kita menjadi contoh dan secara tidak langsung kita memberi contoh kepada orang lain.

Selasa, 29 Oktober 2013

Download Lagu dan Lirik Mars IPM ( Versi Baru )

Klik Untuk Memutar



Klik untuk donwload lagu Mars IPM ( 2, 64 MB )

Versi Instrumental ( tanpa vokal )

Klik untuk download lagu Intstrumental Mars IPM ( 7 , 2 MB )

Lihat lirik lagu Mars IPM " IPM Berjaya "

Bersatu berpadu menjalin ukhuwah
Didalam ikatan pelajar muhammadiyah
Terampil berilmu berakhalak mulia
Pelopor dan pelangsung penyempuna amanah
Berjuang dengan sekuat tenaga
Tegakkan islam yang utama
Menjadi kader yang siap sedia
untuk umat dan bangsa
Berdiri tegaklah tampillah dimuka
ikrarkan bersama IPM berjaya

Download Lagu dan Lirik Mars Muhammadiyah Sang Surya ( versi baru )


Klik untuk memutar lagu



Download lagu Sang Surya disini ( 2, 86 MB )
Update terbaru lagu Sang Surya disini ( 1, 08 MB )

Lirik Mars Muhammadiyah " Sang Surya "

Sang Surya Tetap Bersinar
Syahadat Dua Melingkar
Warna Yang Hijau Berseri
Membuatku Rela Hati

Ya Allah Tuhan Rabbiku
Muhammad Junjunganku
Al Islam Agamaku
Muhammadiyah Gerakanku

Di Timur fajar Cerah Gemerlapan
Mengusir Kabut Hitam
Menggugah Kaum Muslimin
Tinggalkan Peraduan

Lihatlah Matahari Telah Tinggi
Di Ufuk Timur Sana
Seruan Illahi Rabbi
Samina Wa Atthona

Ya Allah Tuhan Rabbiku
Muhammad Junjunganku
Al Islam Agamaku
Muhammadiyah Gerakanku

Up Grading Gabungan PR. IPM SMA Muhammadiyah 18 & SMK Muhammadiyah 09 Jakarta sukses!

Setelah melalui berbagai macam permasalahan mengenai pelaksanaan Up Grading gabungan dengan SMK Muhammadiyah 09 Jakarta, akhrinya kegiatan yang sudah dipersiapkan jauh - jauh hari  ini berhasil dilaksanakan walaupun target waktu pelaksanaan diubah dari 3 hari 2 malam menjadi 2 hari 1 malam.

Kegiatan pendidikan kader yang berlangsung di Desa Cibatok ini meninggalkan kesan yang mendalam khususnya bagi panitia dan peserta, hal tersebut dikarenakan karena pada tahun 2013 Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah SMA Muhammadiyah 18 Jakarta ini berhasil mengajak Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah SMK Muhammadiyah 09 Jakarta, dan tentunya ini membuat nuansa keakraban antara IPM se - Kebayoran Lama.

Besar harapan kami agar tahun 2014 nanti kami dapat mengadakan Up Grading Gabungan kembali dengan Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah SMP Muhammadiyah 35 Jakarta, karena hal adalah salah satu bentuk kerjasama kami dengan Pimpinan lainnya.

Sejarah Ikatan Pelajar Muhammadiyah

IPM ( Ikatan Pelajar Muhammadiyah ) berdiri Pada tanggal 18 Juli tahun 1961. IPM didirikan tidak terlepas dengan latar belakang berdirinya Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam amar ma'ruf nahi mungkar yang ingin melakukan pemurnian terhadap pengamalan ajaran Islam, sekaligus sebagai salah satu konsekuensi dari banyaknya sekolah yang merupakan amal usaha Muhammadiyah untuk membina dan mendidik kader. Oleh karena itulah dirasakan perlu hadirnya Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebagai organisasi para pelajar yang terpanggil kepada tujuan Muhammadiyah dan ingin tampil sebagai pelopor, pelangsung penyempurna perjuangan Muhammadiyah.
Jika dilacak jauh ke belakang, sebenarnya upaya para pelajar Muhammadiyah untuk mendirikan organisasi pelajar Muhammadiyah sudah dimulai jauh sebelum Ikatan Pelajar Muhammadiyah berdiri pada tahun 1961. Pada tahun 1919 didirikan Siswo Projo yang merupakan organisasi persatuan pelajar Muhammadiyah di Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Pada tahun 1926, di Malang dan Surakarta berdiri GKPM (Gabungan Keluarga Pelajar Muhammadiyah). Selanjutnya pada tahun 1933 berdiri Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan yang di dalamnya berkumpul pelajar-pelajar Muhammadiyah.
Setelah tahun 1947, berdirinya kantong-kantong pelajar Muhammadiyah untuk beraktivitas mulai mendapatkan resistensi dari berbagai pihak, termasuk dari Muhammadiyah sendiri. Pada tahun 1950, di Sulawesi (di daerah Wajo) didirikan Ikatan Pelajar Muhammadiyah, namun akhirnya dibubarkan oleh pimpinan Muhammadiyah setempat. Pada tahun 1954, di Yogyakarta berdiri GKPM yang berumur 2 bulan karena dibubarkan oleh Muhammadiyah. Selanjutnya pada tahun 1956 GKPM kembali didirikan di Yogyakarta, tetapi dibubarkan juga oleh Muhammadiyah (yaitu Majelis Pendidikan dan Pengajaran Muhammadiyah). Setelah GKPM dibubarkan, pada tahun 1956 didirikan Uni SMA Muhammadiyah yang kemudian merencanakan akan mengadakan musyawarah se-Jawa Tengah. Akan tetapi, upaya ini mendapat tantangan dari Muhammadiyah, bahkan para aktifisnya diancam akan dikeluarkan dari sekolah Muhammadiyah bila tetap akan meneruskan rencananya. Pada tahun 1957 juga berdiri IPSM (Ikatan Pelajar Sekolah Muhammadiyah) di Surakarta, yang juga mendapatkan resistensi dari Muhammadiyah sendiri.
Resistensi dari berbagai pihak, termasuk Muhammadiyah, terhadap upaya mendirikan wadah atau organisasi bagi pelajar Muhammadiyah sebenarnya merupakan refleksi sejarah dan politik di Indonesia yang terjadi pada awal gagasan ini digulirkan. Jika merentang sejarah yang lebih luas, berdirinya IPM tidak terlepas kaitannya dengan sebuah background politik ummat Islam secara keseluruhan. Ketika Partai Islam MASYUMI berdiri, organisasi-organisasi Islam di Indonesia merapatkan sebuah barisan dengan membuat sebuah deklarasi (yang kemudian terkenal dengan Deklarasi Panca Cita) yang berisikan tentang satu kesatuan ummat Islam, bahwa ummat Islam bersatu dalam satu partai Islam, yaitu Masyumi; satu gerakan mahasiswa Islam, yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI); satu gerakan pemuda Islam, yaitu Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII); satu gerakan pelajar Islam, yaitu Pelajar Islam Indonesia ; dan satu Kepanduan Islam, yaitu Pandu Islam (PI). Kesepakatan bulat organisasi-organisasi Islam ini tidak dapat bertahan lama, karena pada tahun 1948 PSII keluar dari Masyumi yang kemudian diikuti oleh NU pada tahun 1952. Sedangkan Muhammadiyah tetap bertahan di dalam Masyumi sampai Masyumi membubarkan diri pada tahun 1959. Bertahannya Muhammadiyah dalam Masyumi akhirnya menjadi mainstream yang kuat bahwa deklarasi Panca Cita hendaknya ditegakkan demi kesatuan ummat Islam Indonesia. Di samping itu, resistensi dari Muhammadiyah terhadap gagasan IPM juga disebabkan adanya anggapan yang merasa cukup dengan adanya kantong-kantong angkatan muda Muhammadiyah, seperti Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah, yang cukup bisa mengakomodasikan kepentingan para pelajar Muhammadiyah.
Dengan kegigihan dan kemantapan para aktifis pelajar Muhammadiyah pada waktu itu untuk membentuk organisasi kader Muhammadiyah di kalangan pelajar akhirnya mulai mendapat titik-titik terang dan mulai menunjukan keberhasilanya, yaitu ketika pada tahun 1958 Konferensi Pemuda Muhammadiyah Daerah di Garut berusaha melindungi aktivitas para pelajar Muhammadiyah di bawah pengawasan Pemuda Muhammadiyah. Mulai saat itulah upaya pendirian organisasi pelajar Muhammdiyah dilakukan dengan serius, intensif, dan sistematis. Pembicaraan-pembicaraan mengenai perlunya berdiri organisai pelajar Muhammadiyah banyak dilakukan oleh Pimpinan Pusat Pemuda Muham-madiyah dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Dengan keputusan konferensi Pemuda Muhammadiyah di Garut tersebut akhirnya diperkuat pada Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke II yang berlangsung pada tanggal 24-28 Juli 1960 di Yogyakarta, yaitu dengan memutuskan untuk membentuk Ikatan Pelajar Muhammadiyah (Keputusan II/No. 4). Keputusan tersebut di antaranya ialah sebagai berikut :
Muktamar Pemuda Muhammadiyah meminta kepa-da Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis Pendidikan dan Pengajaran supaya memberi kesempatan dan memnyerahkan kompetensi pemben-tukan IPM kepada PP Pemuda Muhammadiyah. Muktamar Pemuda Muhammadiyah mengama-natkan kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk menyusun konsepsi Ikatan Pelajar Muham-madiyah (IPM) dari pembahasan-pembahasan muktamar tersebut, dan untuk segera dilaksanakan setelah mencapai kesepakatan pendapat dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis Pendi-dikan dan Pengajaran.
Kata sepakat akhirnya dapat tercapai antara Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis Pendidikan dan Pengajaran tentang organisasi pelajar Muhammadiyah. Kesepakatan tersebut dicapai pada tanggal 15 Juni 1961 yang ditandatangani bersama antara Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis Pendidikan dan Pengajaran. Rencana pendirian IPM tersebut dimatangkan lagi dalam Konferensi Pemuda Muhammadiyah di Surakarta tanggal 18-20 Juli 1961, dan secara nasional melalui forum tersebut IPM dapat berdiri. Tanggal 18 Juli 1961 ditetapkan sebagai hari kelahiran Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
Perkembangan IPM akhirnya bisa memperluas jaringan sehingga bisa menjangkau seluruh sekolah-sekolah Muhammadiyah yang ada di Indonesia. Pimpinan IPM (tingkat ranting) didirikan di setiap sekolah Muhammadiyah. Berdirinya Pimpinan IPM di sekolah-sekolah Muhammadiyah ini akhirnya menimbulkan kontradiksi dengan kebijakan pemerintah Orde Baru dalam UU Keormasan, bahwa satu-satunya organisasi siswa di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia hanyalah Organisasi Siswa Intra-Sekolah (OSIS). Sementara di sekolah-sekolah Muhammadiyah juga terdapat organisasi pelajar Muhammadiyah, yaitu IPM. Dengan demikian, ada dualisme organisasi pelajar di sekolah-sekolah Muhammadiyah. Bahkan pada Konferensi Pimpinan Wilayah IPM tahun 1992 di Yogyakarta, Menteri Pemuda dan Olahraga saat itu (Akbar Tanjung) secara khusus dan implisit menyampaikan kebijakan pemerintah kepada IPM, agar IPM melakukan penye-suaian dengan kebijakan pemerintah.
Dalam situasi kontra-produktif tersebut, akhirnya Pimpinan Pusat IPM membentuk team eksistensi yang bertugas secara khusus menyelesaikan permasalahan ini. Setelah dilakukan pengkajian yang intensif, team eksistensi ini merekomendasikan perubahan nama dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah ke Ikatan Remaja Muhammadiyah. Perubahan ini bisa jadi merupakan sebuah peristiwa yang tragis dalam sejarah organisasi, karena perubahannya mengandung unsur-unsur kooptasi dari pemerintah. Bahkan ada yang menganggap bahwa IPM tidak memiliki jiwa heroisme sebagai-mana yang dimiliki oleh PII yang tetap tidak mau mengakui Pancasila sebagai satu-satunya asas organisasinya.
Namun sesungguhnya perubahan nama tersebut merupakan blessing in disguise (rahmat tersembunyi). Perubahan nama dari IPM ke IRM sebenarnya semakin memperluas jaringan dan jangkauan organisasi ini yang tidak hanya menjangkau pelajar, tetapi juga basis remaja yang lain, seperti santri, anak jalanan, dan lain-lain.
Keputusan pergantian nama ini tertuang dalam Surat Keputusan Pimpinan Pusat IPM Nomor VI/PP.IPM/1992, yang selanjutnya disahkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada tanggal 18 Nopember 1992 melalui Surat Keputusan Pimpinan Pusat Muham-madiyah Nomor 53/SK-PP/IV.B/1.b/1992 tentang pergantian nama Ikatan Pelajar Muhammadiyah menjadi Ikatan Remaja Muhammadiyah. Dengan demikian, secara resmi perubahan IPM menjadi IRM adalah sejak tanggal 18 Nopember 1992. Dan nama IRM kembali berubah menjadi IPM pada tahun 2008 tepatnya 28 October di Muktamar IRM ke 16 di Solo.

Senin, 28 Oktober 2013

Demi mempermudah kami menghadirkan Tim Redaksi

IPM SMA Muhammadiyah 18 Jakarta seringkali disibukan dengan hal - hal tertentu, hal tersebutlah yang membuat kader - kader IPM, sedikit kewalahan. Hal inilah yang melatar belakangi kehadiran TIM Redaksi IPM.

Dalam kinerjanya Tim Redaksi dimaksudkan untuk mengontrol hal - hal mengenai kejurnalistikan dalam IPM, terkhusus pada Mading IPM, Halaman, Blog, Twitter dan hal - hal lainnya. Tim Redaksi Bergerak bersama Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan ( PIP ). Jadi lebih tepatnya Tim Redaksi bertujuan untuk berkarya bersama IPM dalam kejurnalistikan.

Dalam Rapat pembentukan kepengurusan Tim Redaksi pada tanggal 5 September 2013, Tim Redaksi berhasil didirikan dengan beranggotakan 7 orang yang juga beranggotakan kader - kader IPM. dan pada tanggal 16 September 2013, Tim Redaksi akhrinya membentuk susunan kepengurusan sebagai berikut:

Pimpinan Redaksi : Fatih Syuhada
Redaktur : Rifqi Zuhri Haelami
Editor : Imran
Lay Outer : Zahra Permata Jodea
Web Administrator : Wahyu Adi Putra
Writter : Dria Ary Santosa
Reporter : Uswatun Sari Dewi

Peringatan Hari Besar Islam Nasional ( PHBIN )

Setelah melakukan rapat untuk menindak lanjuti perihal waktu pelaksanaan PHBIN, akhirnya kemarin Senin, 28 Oktober 2013 bertempatan dengan hari Sumpah Pemuda, Panitia Pelaksana PHBIN menetapkan waktu pelaksanaan dari tanggal 11 November 2013 yaitu 7 Muharram 1435H menjadi 21 November 2013 yaitu 17 Muharram 1435 H. 

Sebelumnya kegiatan ini sebenarnya direncanakan dari awal bulan September dan waktu pelaksanaannya jatuh pada tanggal 8 November 2013,  namun karena berpasan dengan waktu pelaksanaan kegiatan sekolah yaitu pengambilan rapot bayangan akhirnya waktu pelaksanaan diundur menjadi 11 November 2013, setelah dibicarakan lebih lanjut oleh Kepala SMA Muhammadiyah beserta Pembina IPM, Ketua Panitia Pelaksana PHBIN dan Ketua PR.IPM.SMAM 18 JKT, akhirnya PHBIN diundur kembali menjadi tanggal 21 November 2013 karena pada tanggal 11 November 2013 kegiatan pengakreditasian sekolah akan dimulai.

Kegiatan PHBIN ini dimaksudkan untuk sebagai upaya kita dalam memperingati tahun baru Islam yang sekarang sudah sering dilupakan terutama oleh kaum pelajar. Dan dalam acara tersebut juga terdapat pembahasan mengenail OPTIMIS ( Obrolan Seputar Iman Dan Islam ) dengan tema Pelajar Dan Semangat Hijrah.